Friday, February 24, 2017

JAPAN #5 - UENO PARK, SHIBUYA, HARAJUKU, SHINJUKU

TOKYO!!!

Hari ini (4 Januari 2017) saya berangkat ke Tokyo, ibukota Jepang yang super sibuk dan ramai namun sangat efisien dalam hal waktu dan transportasi. 

Super excited!


So, let's read & hope it helps!

🙋🙋🙋


Itinerary
1. Ueno Park
2. Shibuya
3. Harajuku
4. Shinjuku

Saya berangkat dari apartment saya di Osaka menuju Minamimorimachi Station (buat anda yang belum tahu, ini adalah station terdekat dari apartment saya) pk 05.00. Pagi sekali, tidak seperti itinerary saya hari-hari sebelumnya.

Ini adalah perjalanan terpagi saya di Jepang. 

Dikarenakan saat booking seat Shinkansen Shin-Osaka ke Tokyo hampir semuanya full. Saya dan keluarga ber-8 tidak dapat. Dapat yang pk 06.27, itupun duduknya berpisah. Maklum, lagi musim liburan, banyak orang berlibur ke Jepang.

Berikut tiket Shinkansen yang saya dapat saat booking di Kyoto Station kemarin, tiket ini harap disimpan untuk naik turun Shinkansen.

Shinkansen Ticket

Cara membaca informasi tiket Shinkansen (gambar di atas):

1. Berangkat pk. 06.27 dari Shin-Osaka Station (anda harus menuju peron keberangkatan Shinkansen Hikari 506, dapat dilihat di papan pengumuman station).
*penunjuk arah di station Jepang sangat lengkap & jelas, anda tdk perlu khawatir tersesat, selain itu orang-orang di Jepang juga sangat ramah membantu kalau anda bertanya. Bahkan beberapa orang Jepang yang menawarkan bantuannya meskipun anda tidak bertanya. Artikel ini sangat tepat menggambarkan orang Jepang. 
2. Naik Shinkansen Hikari 506 (jenis Shinkansen: Hikari, nomor: 506).
*setiap kali akan naik kereta, sebaiknya anda melihat terlebih dahulu papan pengumuman (di langit-langit station), untuk memastikan benar atau tidak kereta yang akan anda naiki.
3. Tiba pk 09.40 di Tokyo Station, arrival track no.24 (artinya anda akan tiba di track nomor 24).
4. Car seat nomor 16C, gerbong nomor 12. 
*karena saya reserved seat di Shinkansen jadi harus perhatikan nomor tempat duduk. Lebih baik reserved seat untuk musim liburan seperti saya, kalau tidak mau berdiri selama 3 jam di Shinkansen.

*Tips: untuk jaga-jaga tidak ketinggalan Shinkansen lebih baik sampai di station lebih awal, rekor keterlambatan Shinkansen terlama adalah 30 detik.

Sampai di Tokyo Station, saya menuju Minami-senju station dan jalan kaki check in apartment di Tokyo, yang sebelumnya sudah dipesan melalui Airbnb, supaya tidak perlu bawa koper-koper besar nan merepotkan dan bisa jalan-jalan leluasa. 

Setelah check in, kami makan siang di restoran sekitar apartment. Anyway, sekelilling apartment saya di Tokyo banyak restoran-restoran, berbeda dengan apartment di Osaka. Jadi tidak perlu khawatir dengan urusan makanan.

Klik di sini (coming soon) untuk membaca review apartment saya di Osaka dan Tokyo.

Setelah makan siang, saya pergi ke tempat wisata yang terkenal dengan tamannya yang indah dan luas, dekat apartment saya, yaitu Ueno Park.

Ueno Park


Minami Senju ke Ueno

Dari Minami-senju station > naik JR Joban Line Rapid Service for Ueno, hanya 3 stops > turun di Ueno Station.
Anda dapat mencari rute yang sesuai dengan itinerary anda di hyperdia.

Keluar dari Ueno Station, tujuan pertama saya bukan Ueno Park melainkan Kaneiji Temple, temple tua yang ada di Ueno Area, berjalan cukup jauh, akhirnya sampai juga di Kaneiji Temple

Jam buka: 09.00 - 16.00
Tidak ada hari libur
Gratis

Kaneiji Temple ini merupakan tempat wisata paling ujung dan jauh di Ueno Area, oleh karena itu tempat ini menjadi tempat pertama saya.

Ternyata, temple ini tidak secantik kata orang dan jauh bila dibandingkan dengan temple-temple yang pernah saya kunjungi saat ke Kyoto, klik di sini untuk melihat. Juga jarang sekali turis yang ke sini.

Orang-orang yang ke sini adalah warga sekitar Ueno yang ingin berdoa.

Saya sama sekali tidak tertarik dengan temple ini tetapi karena sudah berjalan jauh, saya dan keluarga memutuskan berfoto sebentar saja.

Kaneiji Temple

Dari Kaneiji Temple, kami berjalan lagi cukup jauh langsung menuju Ueno Park.

Selama perjalanan, inilah pemandangan sekeliling kami. Wow, banyak bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur Eropa yang sangat jarang dilihat di Jepang. 

Mengejutkan.

Saya hanya sempat foto beberapa saja.

The International Library of Children's Literature (ILCL)
Tokyo National Museum
Tokyo National Museum
Jam buka: 09.30 - 17.00 (buka lebih lama untuk weekends)
Tutup: Hari Senin
Biaya masuk: ¥620

Ueno Park
Ueno Park
Ueno Park merupakan taman populer dan merupakan pusat budaya di Tokyo, serta tempat melihat kecantikan musim Jepang seperti musim semi atau musim gugur. 

Ueno Park yang menarik lebih dari dua belas juta pengunjung per tahun ini merupakan tempat bagi anda yang ingin melihat kecantikan bunga khas Jepang alias sakura, inilah tempat yang cocok.

Tempat ini sangat cocok untuk anda yang suka bersantai-santai ditemani pemandangan cantik dan menikmati suasana bersama keluarga. 

Selain itu, di sekitar Ueno Park ada kebun binatang (Ueno Zoo), museum-museum (Tokyo National Museum, National Science Museum, Tokyo Metrpolitan Art Museum, National Museum of Western Art, Shitamachi Museum), dan temple-temple (Kaneiji Temple, Kiyomizu Kannon Temple, Toshogu Shrine dan Betendo). Informasi mengenai jam buka, hari buka, dan biaya masuk dapat anda lihat di sini.

Ueno Park

Ueno Park

Yang menarik perhatian saya adalah tulip! Banyaknya bunga tulip di sini yang terpelihara dan tertata cantik dengan berbagai warna, eye catching sekali. Ternyata tulip tak hanya berwarna merah, kuning, pink, ungu tetapi juga ada yang berwarna putih. Cantik!

Di belakang tempat saya duduk, juga ada air mancur yang menari-nari indah.
*Tips: Ueno merupakan tempat yang berbeda dengan pusat kota Tokyo dengan gedung-gedungnya yang tinggi ke langit dan anda wajib sempatkan ke sini apalagi sudah sampai Tokyo.

Perjalanan masih panjang, jadi saya melepaskan keindahan Ueno dan lanjut ke Shibuya yang populer itu. Inilah rute yang saya tempuh.

Ueno to Shibuya

Shibuya


Shibuya merupakan tempat perbelanjaan dan entertainment terkenal di Tokyo, apalagi dengan adanya patung Hachiko dan Shibuya Crossing Street yang dipopulerkan melalui film Fast and Furious. Wow! Super excited melihat Shibuya secara langsung.

Sampai di Shibuya Station, saya mengikuti petunjuk "Hachiko Exit". Keluar dari Shibuya Station, patung Hachiko ada di sebelah kiri anda. Anda pasti tahu karena begitu ramainya, banyak orang antri di sana hanya untuk berfoto.

Patung Hachiko terkenal karena kisah di baliknya, kesetiaan seekor anjing, bernama Hachiko, yang dimiliki oleh Profesor Agriculture Science, bernama Elizaburo Ueno. Setiap hari, Hachi selalu menunggu pulang  kerja sang profesor di Shibuya Station. Sampai suatu hari di tahun 1932, sang profesor tak kunjung kembali, beliau meninggal di tempat kerja. Kisah Hachiko diceritakan dari generasi ke generasi mengajarkan contoh kesetiaan yang luar biasa dan patut ditiru.

Sampai sekarang, patung Hachiko dijadikan tempat bertemu (meeting point) orang-orang Jepang.


Selesai berfoto dengan patung Hachiko, saya langsung menyeberang Shibuya Crossing Street yang terkenal itu, lokasinya di sebelah patung Hachiko persis. Sekali penyeberangan dilalui beribu-ribu atau orang sekaligus dan semua kendaraan berhenti. Wow! Anda harus rasakan sensasi menyeberang di sini.

Shibuya Crossing Street

Shibuya Crossing Street

Shibuya Crossing Street

Tak berlama di Shibuya, saat saya ingin lanjut ke Harajuku, pusat anime di Jepang, tetapi kam saya i takut kemalaman karena besok kami rencanakan ke Mount Fuji, jadi kam saya i memutuskan untuk langsung menuju Shinjuku saja.

Inilah rute yang saya tempuh. Memang Shibuya-Harajuku-Shinjuku merupakan tempat populer yang sangat dekat.
*Tips: apabila anda ingin menuju tempat populer tersebut, langsung saja seharian seperti ini urutannya Shibuya-Harajuku-Shinjuku atau sebaliknya, lebih efisien waktu.

Shibuya to Shinjuku

Shinjuku


Shinjuku termasuk sebagai station besar dan tersibuk di dunia yang menanganni rata-rata dua juta penumpang setiap harinya. Dan station paling membingungkan selama saya di Jepang, mau keluar dari station susah sekali. Apalagi ini merupakan kali pertama saya ke sini.
*Tips: jangan mencari tempat penginapan di Shinjuku, kecuali anda mau kebingungan mencari jalan yang rata-rata sama.

Hasil tersesat di Shinjuku Station, bertemu dengan si Brown Line. 
Lokasinya di Line Store Shinjuku Station.

Brown Line at Shinjuku Station

Shinjuku
At Shinjuku
Saya makan malam di salah satu restoran di Shinjuku. Tempura! Inilah makan malam saya.



Setelah itu, saya kembali ke Shinjuku Station menuju ke Minami-senju (station terdekat dari apartment saya). Selama perjalanan pulang, tetap di dalam Shinjuku Station, ketemu Zaku Zaku Croquant Chou, cream puff (seperti kue sus di Indonesia) dari Hokaido yang terkenal di dunia. Cream susu fresh dan lembut di dalamnya serta crispy di luar. Rasanya luar biasa enak! 



Saya sampai di apartment tidak larut malam, sekitar jam 9, karena memang mempersiapkan diri untuk besok bangun pagi naik Shinkansen ke Mount Fuji. Melihat indahnya Mount Fuji yang banyak dibicarakan itu. Jadi, tetap baca terus blog saya untuk keep update perjalanan ke Jepang saya kali ini.

Really hope you enjoyed reading this. Thank you for stopping by!

Buat anda yang masih bingung bagaimana mengurus cara naik kereta di Jepang dapat baca post yang ini.

Buat anda yang ingin tahu bagaimana perjalanan saya di Jepang selama 8 hari dapat baca post yang ini.

Please share, comment, & follow this blog, guys (:
I'll see you on my next post (every Friday) & happy reading!

Um, and sorry for this late post ): , I've been busy these weeks with my jobs as make up artist and florist.

No comments

Post a Comment

© Angie Stee
Maira Gall