Thursday, February 9, 2017

JAPAN #3 - FUSHIMI INARI, ARASHIYAMA AREA DISERTAI TIPS-TIPS PENTING


Hi, guys!
Kali ini saya akan sharing perjalanan saya ke tempat wisata populer di Kyoto, Fushimi Inari dan Arashiyama Bamboo Forest serta pengalaman memakai Kimono di Arashiyama Area. 


So, let's read & hope it helps!

🙋🙋🙋



Hari ini itinerary saya hanya ke dua tempat wisata di Kyoto, tempat wisata yang sangat populer dan wajib dikunjungi saat ke Kyoto yaitu:
1. Fushimi Inari
2. Arashiyama Area.

Berangkat dari apartment saya di Osaka menuju Kyoto Station. 

*Tips: Bagi anda yang ingin berwisata ke Kyoto, cukup menginap di Osaka, tidak perlu pindah kota penginapannya karena jarak Osaka-Kyoto hanya sekitar 30 menit menggunakan JR. Atau anda akan kesulitan membawa koper serta barang lainnya naik turun kereta.

Saya menginap 4 hari di Osaka dan 4 hari di Tokyo, 2 apartment berbeda, pada 4 hari menginap di Osaka 2 hari saya keliling di Osaka dan 2 hari di Kyoto. Begitu itinerary singkat saya.

Dari Kyoto Station, anda hanya perlu naik JR Nara Line Local for Nara/for Joyo > turun di Inari Station. Tepat keluar dari Inari Station, seberangnya adalah Fushimi Inari yang sangat populer itu.


Kyoto - Inari
Kyoto - Inari Station

Alangkah mengejutkannya, begitu turun dari kereta menuju Fushimi Inari. Fushimi Inari sangat padat dan banyak pengunjung. Kata orang, setiap awal tahun, temple populer di Kyoto pasti sangat ramai karena banyak orang yang ingin sembahyang ke sana. 

Tetapi, keramaian yang seperti ini benar-benar di luar ekspektasi, tidak ada ruang kosong sepanjang jalan ke arah Fushimi Inari.

Fushimi Inari Shrine
Fushimi Inari Shrine

Gambar di atas saya ambil begitu keluar dari Inari Station, sangat padat, ramai dan sesak. Fushimi Inari tepat di seberang station, masuk melalui Shrine oren di sebelah kiri tersebut. Tetapi saat itu, rute untuk masuk ke sana dibuat memutar jauh sekali. 

Anda dapat melihat di gambar tersebut, setiap pengunjung berjalan ke arah kanan > belok kiri lurus terus ke depan > belok kanan > putar balik > lurus terus > belok kanan masuk ke Shrine oren.

Saya dan keluarga sudah mencoba mengikuti arus ini untuk masuk ke Fushimi Inari tersebut, namun kami merasa tidak mungkin dapat masuk ke sana dengan lega, banyaknya desakan kanan kiri depan belakang dan kami juga membawa baby stroller yang menjadikan perjalanan masuk ke temple populer ini semakin berat. 

Jadi, kami memutuskan tidak masuk ke Fushimi Inari dan lanjut ke tempat wisata selanjutnya, Arashiyama Area. Tentu saja, kecewa dan sedih dengan situasi Fushimi Inari saat itu sehingga kami tidak dapat melihat keindahan temple wajib dikunjungi di Kyoto tersebut.

Kami pun kembali ke Inari Station > naik JR Nara Line Local for Kyoto > transit di Kyoto Station > JR Sagano Line for Kameoka > turun di Sagaarashiyama Station.

Inari to Sagaarashiyama
Inari to Sagaarashiyama

Keluar dari Saga Arashiyama Station belok kanan menuju replika lokomotif dan mengikuti jalananan sempit ke Bamboo Forest. Jauhnya jalanan sempit yang akan anda tempuh didampingi dengan deretan rumah-rumah mungil seperti rumah Nobita di film Doraemon.

Sangat indah. Benar seperti kata orang-orang, apabila anda ingin merasakan "the old Japan" maka anda harus ke luar Tokyo, tepatnya kota Kyoto.

Berikut penampakan rumah keluar dari jalanan sempit di sebelah kanan saya. Apabila penampakan  yang anda lihat sama seperti saya, maka anda berada pada arah yang tepat.

Arashiyama Area
Arashiyama Area
Arashiyama Area

Keluar dari jalanan sempit, belok kiri menuju ke Bamboo Forest.

Di Arashiyama Area, anda akan melihat banyak sekali rickshaw (mirip seperti becak di Indonesia yang ditarik oleh manusia), anda hanya perlu membayar ¥5.000 - ¥7.000 merasakan sensasi naik becak Jepang.

Waktunya makan siang tiba. Kami singgah di salah satu depot sejalan ke Arashiyama Bamboo Forest.




Ini adalah makan siang saya dan adik saya, nasi kare, mie udon dan gyoza. Rasanya sangat biasa. Harganya sekitar ¥500 - ¥800, saya lupa persisnya.

Saat makan siang, kami melihat banyak turis-turis dengan cantik menggunakan baju tradisional Jepang, kimono, saya pun tergerak bertanya di mana mereka menyewa kimono tersebut. Dengan senang hati mereka menunjukkan tempatnya dan kami pun bergegas langsung menuju ke sana karena katanya tempat menyewanya tutup jam 5.

Dari depan, kurang terlihat jelas bahwa tempat itu menyewakan kimono karena sepanjang jalan Arashiyama Area tersebut berderetan toko souvenir, restoran, dan temple. Dengan ragu, kami pun masuk dan bertanya, ternyata benar. Inilah tempat yang dimaksud dari tadi.

Nama tempatnya adalah Akahime Rental Kimono.
Harga menyewa kimono di sini ¥3.440 (pria, wanita, dewasa, anak-anak harganya sama). Dengan harga segitu, anda mendapat kimono tentunya, obi (sabuk), sandal, kaos kaki, tas, syal, hairdo serta aksesoris rambut. Tanpa make up. Dan waktu yang diberikan untuk menyewa adalah 2 jam (termasuk persiapan kimono).

Waktu yang diperlukan untuk memakai baju tradisional Jepang ini adalah 10 menit memilih kimono, 15 menit memakaikan kimono, 20 menit hairdo, 15 menit memilih dan memakai tas, syal & sandal. Total waktu yang dibutuhkan 1 jam.

Kami deal dengan harga tersebut. Lokasi pemakaian kimono pria ada di lantai utama sedangkan lokasi pemakaian kimono untuk wanita ada di basement. 

Sampai di basement, kami langsung dilayani oleh karyawan di sana, mereka membantu kami mulai dari proses penitipan tas kami sampai kimono selesai dipakaikan.







Selesai memakai kimono, kami keluar dari tempat tersebut dan mulai berkeliling Arashiyama Area menggunakan kimono. Banyak turis-turis yang senang melihat dan meminta foto bersama kami.

Wearing Kimono
Wearing Kimono
Kami sepakat memakai warns pink semua. Yeyyyy!

Begitu cantik pemandangan di sekitar Arashiyama, sungguh merasakan old Japan apalagi sambil memakai kimono. Berasa menjadi orang Jepang. Saran saya, apabila anda ke Kyoto lebih baik mencoba memakai kimono dan merasakan sensasinya.
*Tips: Ada beberapa tempat populer untuk memakai kimono di Jepang yaitu Asakusa (Tokyo), Kiyomizudera (Kyoto), Gion (Kyoto), Arashiyama (Kyoto), yang terbaik saran saya adalah memakai kimono di Arashiyama (Kyoto). Kenapa? Setelah saya keliling ke tempat-tempat tersebut, lokasi yang terbagus adalah Arashiyama, apalagi daerah-daerah Gion, Asakusa sangat ramai dan sulit untuk berfoto ria.


Memakai Kimono

Memakai Kimono



Memakai Kimono

Memakai Kimono

Setelah 1 jam berkeliling Arashiyama Area, kami mengembalikan kimono tersebut ke Akahime. Overall, pelayanan kimono di Akahime Rental Kimono sangat memuaskan hanya saja mereka tidak bisa berbahasa Inggris sama sekali. Jadi, kami berbicara menggunakan bahasa tubuh, kalkulator, dan bahasa Chinese. 

Selesai mengembalikan kimono, kami jalan ke Arashiyama Bamboo Forest. Sedih sekali, malam telah tiba dan di sana begitu gelap, sulit untuk melihat sekeliling, apalagi berfoto.

Tetapi saya tetap ingin mengabadikan kenangan di Arashiyama Bamboo Forest. Jadi, inilah foto saya di tengah-tengah hutan bambu malam hari.

Arashiyama Bamboo Forest

Sebenarnya, pemandangan di sana pada siang hari jauh lebih cantik. 


Arashiyama Bamboo Forest

Foto di atas dari google. Sangat indah, bukan?
*Tips: sempatkan datang ke Arashiyama Bamboo Forest saat siang hari.

Selesai berfoto di sana, kami kembali ke Saga Arashiyama Station, naik JR turun di Kyoto Station (transit) sebelum kembali ke apartment di Osaka dan dinner di salah satu restoran Kyoto Station.



Dinner di Kyoto Station


Note: Ada sepupu saya lagi bad-mood karena tidak keturutan makan sashimi :D. Di restoran itu jual sashimi tetapi ternyata lagi habis. Jadi, dia nangis dan bad-mood. Akhirnya setelah dirayu, dia mau makan apa yang ada.

Padahal rasa makanan di restoran itu sangat enak! Tapi saya tidak melihat nama restorannya apa. Sayang sekali.

Selesai dinner di sana, kami kembali ke apartment.

Perjalanan ke peron kereta, ketemu Belgian Manneken Waffle. Wow!
Kami langsung mampir mencicipi waffle terkenal ini. Rasanya sangat enak!

Belgian Manneken Waffle

Belgian Manneken Waffle

Belgian Manneken Waffle

Kyoto Station
See you tomorrow, Kyoto Station

Buat anda yang masih bingung bagaimana mengurus cara naik kereta di Jepang dapat baca post yang ini.

Buat anda yang ingin tahu bagaimana perjalanan saya di Jepang selama 8 hari dapat baca post yang ini.

I know it's been a long story. But, I really hope you enjoyed reading this. 
Thank you for stopping by then!

Please share, comment, & follow this blog, guys (:
I'll see you on my next post (every Friday) & happy reading!


No comments

Post a Comment

© Angie Stee
Maira Gall