Friday, January 13, 2017

JAPAN #1 - MENUKARKAN JR PASS, NAIK SHINKANSEN, JALAN KULINER KE DOTONBORI & SHINSAIBASHI DISERTAI TIPS-TIPS PENTING

Japan self tour
Hi, guys!
Pada post ini, saya akan sharing perjalanan saya di Jepang, saat tiba di Haneda International Airportproses menukarkan JR Pass di bandara, naik Shinkansen dari Tokyo ke Osaka, serta jalan-jalan ke tempat wisata sekaligus tempat kuliner Dotonbori & Shinsaibashi.



So, let's read & hope it helps!

🙋🙋🙋

Tiba di Haneda International Airport

Saya tiba di Tokyo menggunakan pesawat Cathay Pacific.

Sesampai di Haneda AirportTokyo (31/12/2016)saya langsung menuju kantor Japan Rail Pass (JR Pass), lokasinya di lantai 2F Haneda Airport, untuk menukarkan JR Pass yang sebelumnya sudah dibeli di HIS Travel, Indonesia.
*JR Pass tidak dijual di Jepang, hanya di luar Jepang karena khusus untuk turis.


Anda dapat melihat tempat penukaran JR Pass di seluruh Jepang pada gambar berikut:

Kenapa JR Pass perlu ditukarkan?

Karena JR Pass yang kita dapat di Indonesia merupakan exchange order yang harus ditukarkan dengan kartu JR Pass agar dapat digunakan untuk naik kereta.

Tempat Penukaran JR Pass di Jepang
Tempat Penukaran JR Pass di Jepang

Proses Penukaran JR Pass

Bagaimana menukarkan JR Pass?
  1. Menuju kantor JR Pass.
    Kantor JR Pass
    Kantor JR Pass di Haneda
  2. Mengisi form singkat berisi Nama, Kebangsaan, Tempat menginap, Contact yang bisa dihubungi.
  3. Menunjukkan passpor serta exchange order JR Pass yg dibeli di Indonesia sebelumnya.
  4. Menentukan start date JR Pass mulai digunakan.
  5. Menunggu petugas memproses, setelah itu JR Pass sudah di tangan.
Japan Rail Pass (JR Pass)
Kartu Japan Rail Pass (JR Pass)
*Kartu JR Pass disimpan baik-baik, jangan sampai hilang.

*Tips: Kantor JR Pass buka pk. 07.45, namun lebih baik sejak pk. 07.30 anda sudah mulai mengantri. 
Saat itu saya menunggu pk. 07.45 tepat baru menuju kantor JR, ternyata antriannya sudah sangat panjang sehingga saya harus mengantri 45 menit.

Setelah mendapat kartu JR Pass, anda dapat menggunakan semua transportasi yang ada di bawah naungan JR Group Railways seperti railways (Shinkansen, limited express trains, express trains, rapid or local trains & the BRT), bus, serta kapal ferry.


Saya sendiri langsung menggunakan JR Pass untuk naik Shinkansen dari Tokyo ke Osaka. 
*Tips: Saat anda menukarkan JR Pass, juga lakukan reserved seat Shinkansen Tokyo-Osaka pada petugas kantor JR Pass tadi.

Sungguh mengejutkan, semua gerbong reserved seat Shinkansen Tokyo-Osaka seharian sudah full, hanya ada setelah pk. 17.00. Tidak mungkin saya membuang waktu menunggu Shinkansen itu di Haneda Airport. Satu-satunya jalan adalah naik gerbong non reserved seat, di mana kursinya harus berebut dengan penumpang lain, ibarat "siapa cepat dia dapat". 

*Tips: Saat anda harus nail Shinkansen gerbong non reserved seat, lebih baik anda naik dari station pertama keberangkatan Shinkansen, sehingga tidak perlu berebut karena kursi kosongnya masih banyak. Dalam kasus saya Tokyo-Osaka, Tokyo Station merupakan station pertama.

Kami langsung berangkat dari Haneda > naik Tokyo Monorail (termasuk JR Group Railways) > ke Hamamatsucho Station (transit) >  naik JR Yamanote Line > turun di Tokyo Station.
Gate Monorail
Vending Machine Monorail
Gate Monorail
Vending Machine Monorail

Dari Tokyo Station berangkat naik Shinkansen Hikari > turun di Shin-Osaka Station.



Rencana Perjalanan 8 hari 

Karena tiket pesawat saya dari Jakarta - Hongkong - Japan (Haneda) lalu kembali lagi ke Japan (Haneda) - Hongkong - Jakarta, maka rencana perjalanan saya:
  • Sampai di Tokyo (Haneda) > naik Shinkansen ke Osaka
  • 2 hari di Osaka (menginap di Osaka)
  • 2 hari di Kyoto (menginap di Osaka) > naik Shinkansen ke Tokyo
  • 4 hari di Tokyo (menginap di Tokyo)
  • Kembali dari Tokyo (Haneda)
*Tips: beli tiket pesawat untuk ke Jepang turun di airport Tokyo, pulangnya dari airport Osaka (kota lain) atau biasa disebut open jaw. Sehingga anda tidak perlu habis waktu & biaya kembali ke kota yang sama, Tokyo. 

Naik Shinkansen dari Tokyo ke Osaka

Tokyo - Shin-Osaka
Tokyo - Shin Osaka
www.hyperdia.com
*Tips: Gunakan aplikasi Hyperdia untuk melihat jadwal kereta di seluruh Japansakan sangat membantu anda dalam menyusun itinerary karena sangat akurat & tepat waktu.

Anyway, buat anda yang belum tahu seberapa tepat waktunya Shinkansen, dapat membaca artikel singkat dari Koran TEMPO. 

Informasi lebih lengkap seputar Shinkansen, dapat anda baca di post saya yang ini. Saya menuliskan beberapa hal umum yang patut diketahui para turis Jepang sebelum mencoba kereta peluru yang terkenal ini.

Cara membaca rute Hyperdia (gambar di atas):
1. Berangkat pk. 11.33 dari Tokyo Station, departure track no.19 (artinya anda harus mencari track keberangkatan nomor 19 di Tokyo Station).
*penunjuk arah di station Jepang sangat lengkap & jelas, anda tdk perlu khawatir tersesat, selain itu orang-orang di Jepang juga sangat ramah membantu kalau anda bertanya. Bahkan beberapa orang Jepang yang menawarkan bantuannya meskipun anda tidak bertanya. Artikel ini sangat tepat menggambarkan orang Jepang.
2. Naik Shinkansen Hikari 511 (jenis Shinkansen: Hikari, nomor: 511).
*setiap kali akan naik kereta, sebaiknya anda melihat terlebih dahulu papan pengumuman (di langit-langit station), untuk memastikan benar atau tidak kereta yang akan anda naiki.
3. Lama perjalanan 173 menit.
4. Tiba di Shin-Osaka Station, arrival track no.24 (artinya anda akan tiba di track nomor 24).
5. Biaya transportasi sebesar ¥8.750 (free untuk pemegang JR Pass).

Suasana Shinkansen siang itu sangat ramai & padat penumpang, mulai dari gerbong green car, reserved seat, apalagi gerbong nonreserved seat. Di gerbong nonreserved seat banyak penumpang yang tidak mendapat kursi di Shinkansen sehingga harus duduk di lantai kereta bersama barang-barang bawaannya. Shinkansen Hikari berangkat dari Tokyo ke Shin-Osaka membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam, karena berhenti pada beberapa station. 

Berikut station-station di mana Shinkansen Hikari akan berhenti.
Pemberhentian Shinkansen Hikari
Pemberhentian Shinkansen Hikari
www.hyperdia.com

Kebanyakan para penumpang mulai turun di Nagoya, Kyoto, dan terakhir Shin-Osaka sehingga anda dapat mengambil kursi kosong penumpang tersebut.
Whilst inside Shinkansen
Whilst inside Shinkansen

Gambar di bawah adalah rute yang saya tempuh dari Shin-Osaka Station ke Minamimorimachi Station (station terdekat dari apartment saya).
*Tips: untuk pemegang JR Pass, transportasi yang berwarna hijau berarti free. Dalam hal ini, saya hanya perlu membayar ¥180 untuk sampai di Minamimorimachi Station. 

Bagaimana cara membeli tiket subway (dalam hal ini Osaka City Subway ¥180)?

Anda dapat membelinya dari vending machine di station, caranya cukup mudah, anda dapat membaca post saya cara membeli tiket subway.
Shin-Osaka - Minamimorimachi
Shin-Osaka - Minamimorimachi
www.hyperdia.com

Sesampai di apartment, saya beristirahat sebentar sebelum melanjutkan perjalanan ke Dotonbori & Shinsaibashi. Anyway, saya memesan apartment melalui Airbnb. Penjelasan detail tentang apartment dapat dilihat di post saya selanjutnya (coming soon).

Dotonbori & Shinsaibashi


Itinerary Day 1

Berikut rute yang saya tempuh dari apartment menuju Dotonbori. Tidak ada pilihan lain selain menggunakan Osaka City Subway (tidak tercover JR Pass) karena station di terdekat apartment saya tidak dilewati kereta JR. 
Dotonbori & Shinsaibashi
Dotonbori & Shinsaibashi
www.hyperdia.com
*Tips: Bagi anda yang menghabiskan 2 hari penuh di Osaka, lebih baik menggunakan Osaka Amazing Day Pass seharga ¥3.000. Atau apabila anda hanya memiliki 1 hari penuh (seperti saya) Osaka Amazing Day Pass juga tersedia 1 hari seharga ¥2.300 (harga anak = harga dewasa).

Harganya lebih menguntungkan untuk 2 hari, anyway.
Saya menggunakannya untuk tgl 01/01/2017 (besok). Baca pengalaman hari kedua saya di Osaka part 1 dan part 2.

Keluar dari Namba Station, jalan sedikit melalui beberapa gang (lebih jelasnya lebih baik tanya orang sekitar), dan akhirnya sampai di Dotonbori.
Winter Ilumination around Dotonbori
Winter Ilumination around Dotonbori with my family

Sesampai di Dotonbori, saya bersama keluarga langsung mencoba aneka jajanan di sepanjang jalan. Mulai dari takoyaki, fish ice cream khas Jepang, potongan ayam digoreng (ga tau namanya), kue-kue kecil, dll. 

Anda dapat melihat lampu-lampu di belakang saya itu adalah kedai-kedai menjual beraneka macam makanan yang ada di Dotonbori. Sangat banyak macam makanan.
Dotonbori, crowded
Dotonbori, crowded 

Setelah itu, kami berhenti di salah satu kedai ramen, rata-rata harga makanan di Dotonbori ¥1.300, paling murah ¥1.000. Meja di kedai-kedai Jepang sangat kecil & sempit,umumnya didesain untuk 1-2 orang sehingga saya harus duduk terpisah dengan keluarga.
Dotonbori's Ramen
Ramen di Dotonbori


Saya hanya duduk dengan kakak saya berdua. Kami sangat menikmati makan malam kami, rasa ramen & gyoza-nya sangat enak!

Apabila anda bingung diperhadapkan dengan banyaknya pilihan makanan di Dotonbori, saran saya anda memilih secara random yang menarik menurut anda, karena semua makanan di Dotonbori enak (sejauh yang saya coba 100% enak).
*Anyway, kebanyakan kedai di Jepang free ocha & air.

Setelah selesai makan berat, saya dan keluarga melanjutkan keliling Dotonbori sambil mencicipi makanan kecil di sepanjang jalan. Suasana malam tahun baru di sana sangat ramai pengunjung sehingga udara dingin tidak terlalu terasa.
New Year Eve at Dotonbori
New Year Eve at Dotonbori

Lanjut jalan ke Shinsaibashi.

Shinsaibashi bersebelahan dengan Dotonbori (anda bisa tanya dengan pengunjung di sekitar arah menuju Shinsaibashi untuk lebih jelasnya). Saya tidak sempat mengambil foto di Shinsaibashi karena sudah larut malam & lelah sehingga kami memutuskan langsung kembali ke apartment cepat.

Hari kedua saya akan melakukan city tour di Osaka, klik di sini untuk membacanya.

I know, it's been a long story but hope this was hopeful & that you are able to incorporate some of my travel tips into your own travel.

Thank you for stopping by & read my story. Please share, comment, & follow this blog, guys (:
I'll see you on my next post & happy reading!

2 comments

  1. Thank you so much for the information.
    It's really helping our planning trip

    ReplyDelete
  2. hai ci aku sudah baca semua perjalanan cici lengkap banget, kalau boleh tau airbnbnya apa ya ci? soalnya airbnbnya blm dishare cii thankyou

    ReplyDelete

© Angie Stee
Maira Gall